Pages

Kamis, 18 Juli 2013

CURUG TROCOH TEMANGGUNG JATENG


SEJARAH 
Curug Trocoh dikenal pula dengan nama Curug Surodipo, untuk menghormati perjuangan Surodipo, pengikut setia Pangeran Diponegoro. Ia pernah dipercaya sebagai panglima perang saat melawan tentara belanda (1825-1830).
Di Desa Tawangsari, Kecamatan Wonoboyo, inilah Surodipo membangun benteng pertahanannya. Di tempat ini pula, Pangeran Diponegoro mengumpulkan para panglima perang dan pengikutnya, untuk menyusun siasat perang gerilya yang sangat melegenda itu.
Seperti dataran tinggi lainnya, Kabupaten Temanggung juga memiliki
Beberapa obyek wisata air terjun (Curug). Yang cukup terkenal antara lain Curug Trocoh (Curug Surodipo) dan Curug Lawe.
Curug Trocoh terletak di Desa Tawangsari, Kecamatan Wonoboyo, sekitar 28 km dari arah barat laut Kota Temanggung. Istilah Trocoh, dalam bahasa jawa, berarti selalu mengeluarkan air. Air di Curug ini memang tak pernah surut, termasuk saat kemarau panjang. Tetapi ketika terjadi penjarahan hutan besar-besaran di awal reformasi, ekosistem di kawasan ini sdikit terganggu. Meski tak Objek wisata ini disebut juga sebagai Curug Surodipo. Nama ini memang terkait dengan seorang tokoh pejuang bernama Surodipo, yang merupakan pengikut setia Pangeran Diponegoro. Surodipo mengungsi ke Tawangsari, sekaligus untuk menyusun strategi perang melawan tentara Belanda.
Curug Trocoh memiliki keunggulan yang jarang dimiliki objek wisata air terjun lainnya, yaitu mempunyai lima terjunan bertingkat. Ketinggian curug, dari puncak ke dasar sekitar 120 meter. Jarak antara terjunan satu dan terjunan berikutnya rata-rata 20 meter. Selain itu, airnya bersih dan segar.
Di sekitar curug terdapat bebatuan alam yang digunakan untuk duduk bersantai sambil menikmati keindahan air terjun dengan ketinggian yang terjal tersebut.
Apalagi panorama alamnya sangat indah, khas pedesaan, serta berhawa sejuk. Dengan berbagai kelebihan ini, Curug Trocoh layak “dijual” sebagai objek wisata alam dan sejarah.
Tak sedikit pengunjung yang sengaja datang untuk melakukan meditasi, guna meningkatkan kemampuan supranaturalnya. Tempat yang sering digunakan untuk meditasi adalah goa-goa disekitar Watu Godheg. Tak jauh dari air terjun.
Untuk memopulerkan objek wisata ini, Pemerintah Kabupaten Temanggung pernah mengadakan acara jelajah wisata curug Surodipo. Rutenya dimulai dari depan Kecamatan Wonoboyo menuju lapangan Desa Tawangsari yang berjarak sekitar 7 km.
Perjalanan bisa dilakukan dengan mobil atau motor. Dari lapangan, penjelajahan dilanjutkan dengan naik bukit menuju Curug Trocoh yang berjarak 3 km. Kegiatan ini perlu diteruskan dan dikemas lebih baik lagi dimasa datang, sebagai siasat menjaring minat calon wisatawan. Infestor pun sangat berpeluang menanamkan kapitalnya dengan membangun sarana-prasarana wisata di sekitar curug Trocoh.
           
PELUANG INVENTASI
Sesuai dengan karateristiknya, Curug Trocoh bisa dikembangkan menjadi kawasan wisata modern, tanpa meninggalkan sifat-sifat alaminya. Dalam hal ini, ada beberapa peluang usaha yang bisa ditawarkan kepada calon investor, yaitu:
Pertama, pembangunan objek wisata air terpadu, yang sumber airnya diambilkan dari mata air di Curug Surodipo. Beberapa fasilitas yang bisa dibangun antara lain:
a.    Kolam renang standar internasional, sehingga bisa digunakan pula untuk menggelar perlombaan renang baik berskala lokal, nasional, maupun internasional.
b.    Kolam arus, di mana para wisatawan bisa menyusurinya dengan perahu kayak dan pelampung.
c.    Papan/menara luncur, dengan track Khusus anak-anak.
d.    Water boom yang sekarang menjadi tren terbaru dalam wisata air.
e.    Pancuran terbuka, yang bisa digunakan untuk membilas tubuh setelah berenang atau sekedar menghilangkan pegal-pegal.
f.    Kolam Pesta air yang di kota-kota besar menjadi tempat faforit anak-anak, dengan aneka permainan anak (misalnya see-saw, banana boat, sepeda air , bantal air, perahu kayak, dan lain-lain).
Kedua, pembangunan beberapa fasilitas olah raga alternative, misalnya sirkuit gokart, jalur off-road, arena motocross, lapangan woddball, dan lain-lain.
Ketiga ,  pembangunan fasilitas pendukung wisata lainnya seperti taman bermain anak-anak, panggung kesenian (musik, melukis, dll), kios cinderamata, wisma/hotel, restoran, dan lain sebagainya.
Untuk meningkatkan daya tarik wisatawan, investor dapat membangun arena bermain anak-anak di kawasan Curug Trocoh, seperti pembuatan jembatan gantung, flying fox, dan material outbond lainnya yang sadigemari anak-anak dan kawula muda di perkotaan. Banyak wahana permainan air yang dapat dikembangkan di Curug Trocoh. Misal banana boat, see-saw, bantal air dan lain-lain. Sumber air yang tak pernah kering, termasuk pada saat kemarau pada saat kemarau panjang, menjadi daya dukung tersendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar