Social Icons

Pages

Featured Posts

Selasa, 19 November 2013

AGRO WISATA TAMBI DIENG

Dataran Tinggi Dieng, Wonosobo tidak hanya terkenal dengan hawa sejuknya saja, tapi juga pemandangannya yang alami. Menyaksikan hamparan kebun teh penuh dengan kabut membuat Anda seperti berada di dalam awan.
Sama halnya seperti kawasan Puncak, Bogor, Dieng juga memiliki hamparan perkebunan teh yang asri. Hijau dan alami adalah kata yang paling tepat untuk mewakilkan pemandangan di sini.
Ada salah satu perkebunan yang diberi nama Kebun Teh Tambi. Suasana asrinya membuat banyak wisatawan tak henti-henti
nya berdatangan untuk sekadar berjalan-jalan untuk menikmatinya.
Pada sore hari, halimun atau kabut tebal akan turun ke perbukitan dan membuat semuanya menjadi berkabut. Pemandangan ini akan membuat Anda seperti berada di dalam awan.

Selasa, 06 Agustus 2013

CURUG MUARA JAYA MAJALENGKA JABAR

Curug Muara Jaya yang juga dikenal sebagai Curug Apuy berada pada aliran Sungai Muara Jaya di lereng Gunung Ciremai.  Curug ini adalah jenis air terjun bertingkat (cascade) dengan ketinggian terjunan air keseluruhan sekitar 73 m.  Terdapat dua tingkat air terjun, tingkat pertama merupakan air terjun utama yang jatuh dari ketinggian sekitar 60 meter pada dinding tebing batu, sementara tingkat dua merupakan air terjun yang lebih kecil hanya setinggi sekitar 13 meter.
Di kawasan sekitar curug ini berudara sejuk dan tanahnya sangat subur sehingga banyak ditemui hamparan kebun sayur mayur dan palawija, bahkan disini banyak sekali pohon kesemek tumbuh.  Di lokasi ini pada setiap tahunnya digelar upacara Pareresan yang dilakukan masyarakat setempat setelah panen raya.
Di desa Argamukti juga terdapat curug lain, yaitu Curug Sawer.  Curug ini belum setenar Curug Muara Jaya, selain itu belum dikembangkan lebih jauh oleh pemda setempat sebagai objek wisata.
Lokasi
Terletak di Kampung Apuy, Desa Argamukti, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka, Propinsi Jawa Barat.
Aksesbilitas
Berjarak sekitar 83 km sebelah barat daya Kota Cirebon atau + 23 km km arah tenggara ibu kota Kabupaten Majalengka dan dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua ataupun empat sampai dekat lokasi.  Jika mengambil jalur dari kota Majalengka terlebih dahulu singgah di Maja yang merupakan kota kecil kecamatan yang merupakan sentra sayuran Majalengka. Dari sana kemudian dilanjutkan menuju desa Argalingga.  Kondisi jalan menuju desa ini kecil, sangat sulit untuk dua kendaraan empat berpapasan, menanjak dan berkelok.  Di beberapa tempat banyak aspal terkelupas menyisakan batu-batu dan lubang jalan.  Hal ini terjadi di sekitar 2 km terakhir menuju desa Argalingga.
Bagi yang menggunakan angkutan umum, dari kota Majalengka naik menggunakan angkutan umum jenis elf atau L-300 jurusan Maja.  Setiba di kota kecamatan Maja turun di dekat pasar, lalu carilah pertigaan persis di sebelah terminal Bis Maja.  Ambil jalan ke kiri (ke arah gunung).  Jaln tersebut adalah satu-satunya jalan menuju desa Argamukti lewat Maja.  Di pertigaan ini perjalanan diteruskan dengan berganti menggunakan angkutan mobil bak terbuka sejenis pickup, yang biasa digunakan warga untuk mengangkut penumpang dan sayur-mayur hasil panen.  Ongkos naik adalah Rp 3000 per orang sekali jalan hingga tiba di pelataran parkir dekat kompleks curug.  Alternatif lain adalah dengan menggunakan ojek yang juga tersedia disekitar pasar Maja dengan ongkos Rp 8000 per orang hingga sampai tujuan.
Setiba di desa Argalingga akan ditemui pertigaan, dimana untuk belokan kekiri menuju Rajagaluh lewat kecamatan Sindang dan (merupakan alternatif jalan ke desa Argalingga jika tidak melalui Maja), sedangkan untuk belokan ke kanan ke desa Argamukti, lokasi curug ini berada.  Jarak dari pertigaan ini sekitar 2 km hingga tiba di desa Argamukti.  Kondisi jalan ke desa ini sama seperti sebelumnya sempit, aspal terkelupas dan turun naik.
Memasuki desa Argamukti, akan ditemui pertigaan lagi dengan penunjuk arah ke Curug Muara Jaya. Ambillah jalan ke kanan mengikuti petunjuk itu, dan tidak sampai lima menit kemudian tiba di gerbang curug.
Sesampainya di pintu gerbang ini kendaraan dapat di parkir di tempat yang disediakan di lahan parkir dekat loket. Dan selanjutnya dari tempat parkir ini perjalanan diteruskan dengan berjalan kaki melewati jalan setapak yang telah di paving blok dan diberi undakan sejauh kurang lebih 300 meter menuruni lembah sedalam lebih dari 100 meter.  Curug ini sendiri terletak sekitar 500 m di sebelah barat desa Argamukti.

BENDUNGAN RENTANG MAJALENGKA JABAR

Bendungan Rentang dengan koordinat -6.661539, 108.221169  merupakan kawasan irigasi di Kecamatan Jatitujuh, namun masyarakat setempat dan sekitarnya sudah banyak yang berkunjung untuk menikmati keindahan alam dan menikmati  kesejukan alam di lokasi tersebut. Bendungan Rentang terletak di Desa Jatitujuh Kecamatan Jatitujuh dengan jarak tempuh + 30 Km dari  pusat Kota Majalengka dengan luas 12 Ha. Objek Wisata ini memiliki potensi yang sangat baik untuk di kembangkan, namun lokasi ini belum tersentuh oleh pemerintah Kabupaten Majalengka. Akses menuju lokasi tersebut sudah baik dan lokasi tersebut dapat di tempuh dengan  angkutan umum seperti angkutan desa Kadipaten - Jatitujuh. Potensi objek wisata ini perlu adanya perhatian khusus untuk menangani potensi pariwisata yang ada di desa Jatitujuh, sehingga Bendungan Rentang dapat dikembangkan menjadi objek wisata yang dapat menarik perhatian pengunjung.
sumber : www.majalengkakab.go.id 

AIR TERJUN CILUTUNG MAJALENGKA JABAR

Terletak di Desa Campaga Kecamatan Talaga dengan jarak tempuh +28 Km dari  pusat Kota Majalengka. Objek Wisata ini memiliki potensi yang sangat baik untuk dikembangkan, namun lokasi ini belum terkelola dengan baik. Akses menuju lokasi tersebut sudah cukup baik tetapi belum adanya angkutan umum untuk menuju lokasi tersebut. Oleh karena itu, objek wisata ini memerlukan perhatian yang lebih dalam menangani potensi pariwisata yang ada di Desa Talaga Kulon, sehingga Air Terjun Cilutung dapat dikembangkan menjadi objek wisata yang dapat menarik minat pengunjung.
sumber : www.majalengkakab.go.id 

AIR TERJUN CIBALI MAJALENGKA JABAR

Objek dan daya tarik wisata ini terletek di Desa Cikondang Kecamatan Cingambul yang memiliki jarak +39 km dari pusat kota Majalengka. Objek wisata ini pada umumnya sering di kunjungi oleh para pelajar yang datang pada waktu libur. Objek wisata Air Terjun Cibali ini belum terkelola dengan baik. Untuk akses menuju lokasi tersebut kurang baik dan angkutan umum yang menuju ke tempat wisata ini belum ada. Sedangkan fasilitas di objek wisata ini belum dibangun. sumber : www.majalengkakab.go.id 

ARGO BATU LUHUR MAJALENGKA JABAR


Mungkin Anda merasa bosan rekreasi kemall, bioskop, atau kolam renang yang senantiasa bersentuhan dengan orang banyak dan aspek-aspek modernitas, tak ada salah mencari objek wisata alternatif, ke situ misalnya. Nah, bicara soal situ, di kawasan Indramayu ada situ yang menarik dan mengasyikkan kalau dikunjungi, apalagi kalau bersama dengan keluarga yakni Wisata Agro Budi Luhur.
Kawasan Wisata Agro Budi Luhur memiliki nuansa dan suasana yang tak beda jauh dengan objek agro lainnya yakni alami, sejuk dan tenang. Makanya tak heran kawasan objek wisata semacam ini kerap dikunjungi oleh mereka yang bosan merasakan hiruk-pikuk perkotaan. Mereka ingin mendapatkan suasana dan alam yang baru, yang menjauhkan mereka dari bayang-bayang kerumitan dan keruwetan hidup khas kota besar.
Kawasan Wisata Agro Budi Luhur berusaha untuk mengembangkan potensi alam yang sudah ada dengan ciri khas batu tertinggi di Kecamatan tersebut dan hortikultura. Pengembangan kedepannya akan membuat suatu objek wisata yang memiliki konsep wisata agro, dimana dalam satu kawasan objek tersebut dikembangkan berbagai macam jenis kegiatan, diantaranya kegiatan alam (outbond/area berkemah), kegiatan rohani (pesantren), kegiatan pendidikan dan pelatihan (pendidikan bercocok tanam, jenis bambu, penangkaran dan domba unggulan serta pelatihan SAR), dan kegiatan berburu.
Adapun fasilitas yang bisa digunakan yaitu mushola, arena bermain anak (playing foxdan teropong bintang), tempat penjualan souvenir, tempat penjualan macam buah-buahan (salah satunya durian dan lengkeng), restoran (saung prasmanan), toilet, dan tempat pelatihan. Sedangkan untuk villa, rencananya akan dibangun di dekat Situ Cikuda karena memiliki udara yang sejuk untuk beristirahat. Tertarikkah untuk berkunjung ke objek wisata yang dijamin akan memberikan ketenangan lahir dan bathin buat Anda?

Minggu, 04 Agustus 2013

GUA SUNYARAGI CIREBON JABAR

Sejarah berdirinya gua Sunyaragi memiliki dua buah versi, yang pertama adalah berita lisan tentang sejarah berdirinya gua Sunyaragi yang disampaikan secara turun-temurun oleh para bangsawan Cirebon atau keturunan keraton. Versi tersebut lebih dikenal dengan sebutan versi Carub Kanda. Versi yang kedua adalah versi Caruban Nagari yaitu berdasarkan buku “Purwaka Caruban Nagari” tulisan tangan Pangeran Kararangen tahun 1720. Namun sejarah berdirinya gua Sunyaragi versi Caruban Nagari berdasarkan sumber tertulislah yang digunakan sebagai acuan para pemandu wisata gua Sunyaragi yaitu tahun 1703 Masehi untuk menerangkan tentang sejarah gua Sunyaragi karena sumber tertulis lebih memiliki bukti yang kuat daripada sumber-sumber lisan. Kompleks Sunyaragi dilahirkan lewat proses yang teramat panjang. Tempat ini beberapa kali mengalami perombakan dan perbaikan. Menurut buku Purwaka Carabuna Nagari karya Pangeran Arya Carbon, Tamansari Gua Sunyaragi dibangun pada tahun 1703 M oleh Pangeran Kararangen. Pangeran Kararangen adalah nama lain dari Pangeran Arya Carbon.
Menurut Caruban Kandha dan beberapa catatan dari Keraton Kasepuhan, Tamansari dibangun karena Pesanggrahan ”Giri Nur Sapta Rengga” berubah fungsi menjadi tempat pemakaman raja-raja Cirebon, yang sekarang dikenal sebagai Astana Gunung Jati. Terutama dihubungkan dengan perluasan Keraton Pakungwati (sekarang Keraton Kasepuhan Cirebon) yang terjadi pada tahun 1529 M, dengan pembangunan tembok keliling keraton, Siti Inggil dan lain-lain. Sebagai data perbandingan, Siti Inggil dibangun dengan ditandai candra sengkala ”Benteng Tinataan Bata” yang menunjuk angka tahun 1529 M.