Pages

Jumat, 26 Juli 2013

MASJID SAKA TUNGGAL BANYUMAS JATENG

Masjid Baitussalim terletak di desa Cikakak kecamatan Wangon kabupaten Banyumas . Keistimewaan masjid  ini karena memilik saka guru tunggal ( satu ) karena itu masjid ini lebih terkenal dengan nama Masjid Saka Tunggal Cikakak Banyumas. Masjid ini dibangun oleh Mbah Nur Hakim pada tahun 1522 merupakan salah satu masjid tertua di Banyumas.
 Bentuk bangunan masjid semula beratap ijuk seperti umumnya masjid-masjid kuno di Jawa Tengah. Dalam perkembangannya atap masjid diganti dengan sirap dan sekarang diganti dengan seng, dengan pertimbangan agar lebih tahan lama dan tidak cepat aus karena panas, hujan , dan lain-lain.    Masjid saka tunggal sebagai salah satu bukti terjadinya akulturasi antara budaya Hindu-Budha, budaya lokal, dan budaya Islam. Unsur-unsur budaya ini masih kental dan dapat kita jumpai pada masjid ini. Salah satu bentuknya adalah atap masjid yang berbentuk tumpang dengan dihiasi mustaka pada puncak atap. Pada puncak atap berbentuk piramid dan pada ujungnya atasnya berakhir denngan bentuk bulatan. pada bagian bulatan dihiasi dengan  sembir-sembir yang mirip dengan putik dan daun-daun bunga. Motif ini adalah motif asli bangsa Indonesia sebelum datangnya Hindu-Budha maupun Islam yaitu motif flora dan fauna Indonesia. Pada tiap ujung atap diberi hiasan bungkak yaitu hiasan yang melengkung. Hiasan ini adalah termasuk motif kuno Jawa Tengah bagian Selatan.  Pada bagian dalam Masjid banyak dihiasi dengan kaligrafi-kaligrafi yang merupakan bukti masuknya  budaya  Islam   ke Indonesia. Hiasan-hiasan yang terdapat pada masjid Saka  Tunggal seperti ; hiasan pada saka tunggal atau tiang utama, langit-langit, dinding samping bangunan, emprit gantil, mihrab,dan mimbar.

Salah satu keunikan saka Tunggal adalah terdapat  empat helai sayap dari kayu di tengah saka. Empat sayap yang menempel disaka tersebut melambangkan empat kiblat lima pancer, atau empat mata angin dan satu pusat. Empat kiblat lima pancer berarti manusia sebagai pancer dikelilingi empat mata angin yang melambangkan api, angin, air, dan bumi.
Saka tunggal melambangkan  bahwa manusia hidup  seperti alif, harus lurus. Yang maknanya bahwa manusia dilarang nakal, berbohong , dan berbuat yang kurang baik.
Empat mata angin berarti bahwa  manusia harus seimbang dalam hidupnya.  Karena keunikannya maka Masjid Saka Tunggal  pada  tahun 1980 ditetapkan sebagai benda cagar budaya Banyumas. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar