Banyak jalan menuju Roma, itulah pepatah kuno yang sampai sekarang menjadi motivasi bagi semua orang yang ingin meraih kesuksesan dengan cara yang kreatif demi satu tujuan. Di awal abad masehi kota Roma adalah ibukota dari Bangsa Romawi yang memiliki sejarah besar dan menjadi salah satu titik adikuasa selain Bangsa Persia. Banyak sejarah sebuah bangsa atau kaum sesudahnya menggunakan panji-panji kebesaran Romawi untuk mengangkat kewibawaan dihadapan rakyat dan musuh-musuhnya.
Museum Perjuangan Yogyakarta sebagai museum yang menyimpan serta menceritakan sejarah besar kota Yogyakarta tidak ketinggalan pula mengikuti panji-panji kebesaran Bangsa Romawi. Bangunan museum ini cukup unik, karena berbentuk Ronde Tampel yang merupakan arsitektur gaya Romawi Kuno.
Museum Perjuangan Yogyakarta mengkoleksi benda-benda sejarah perjuangan dengan berbagai bentuk mulai dari patung, relief, foto serta peralatan sehari-hari pada jaman tersebut. Koleksi dari museum ini diperkirakan lebih dari 200 buah yang diambil dari zaman perjuangan periode tahun 1908-1949. Keunikan dari museum ini, pada dinding luarnya tertempel banyak relief yang menjadi ciri khas dari museum ini. Berbagai macam peristiwa sejarah perjuangan bangsa, mulai dari berdirinya Budi Utomo, Muhammadiyah, Taman Siswa dan Universitas Gadjah Mada ada disini semua. Tidak ketinggalan pula patung dari para pahlawan nasional ikut menghiasi bagian luar dari bangunan museum ini.
Museum ini termasuk bangunan baru yang diresmikan paska perang kemerdekaan yaitu pada tanggal 29 Juni 1961 dengan peletakan batu pertama oleh Sri Paku Alam VIII. Dalam perjalanannya museum ini sempat mengalami masa surut cukup lama, dua tahun setelah peletakan batu pertama sampai tahun 1969, museum ini mengalami kesulitan dalam hal operasional sehingga akhirnya ditutup untuk umum. Pada kenyataannya museum ini tetap mengalami kesulitan operasional berlanjut sampai tahun 1974 sebelum kembali beroperasional tahun 1980. Museum Perjuangan Yogyakarta ini mempunyai fasilitas pendukung bagi pengunjung museum diantaranya perpustakaan, auditorium, tempat parkir, dan toilet.
Pada tahun 2008, Museum Perjuangan Yogyakarta ini melakukan perubahan dengan menjadikan ruang bawah tanah menjadi Museum Sandi Indonesia. Yang menjadi latar belakang dari pendirian Museum Sandi Indonesia adalah menampilkan dan memelihara koleksi benda-benda sandi yang bernilai sejarah serta menambah pengetahuan wawasan dan pengunjung mengenai sejarah persandian di Indonesia dan mancanegara. Sebagai wahana menumbuhkembangkan rasa nasionalisme dan perjuangan melalui media persandian, dan media pembelajaran mengenai ilmu persandian.
FASILITAS MUSEUM SANDI
Museum Sandi menyediakan berbagai fasilitas, antara lain :
Pusat Informasi
Di ruang ini pengunjung mendapat informasi (gambaran) awal tentang apa yang dapat dilihat dan lakukan di museum. Informasi yang tersedia antara lain alur cerita persandian, tayangan multimedia tentang museum, dan denah museum.
Ruang Pameran
Merupakan ruangan yang disusun berurutan mengikuti pola alur pengisahan yang telah ditentukan. Ruang pamer ini merupakan bagian utama dan penting dari Museum Sandi. Ruang pamer ini dibagi menjadi beberapa counter yang dilengkapi fasilitas pameran yang bentuk, jenis dan materi-nya disesuaikan dengan tema cerita yang disajikan. Ruang pamer ini menyajikan tampilan yang relatif permanen.
Ruang/Counter Multimedia
Ruang/counter untuk menayangkan film atau animasi yang berkaitan dengan kegiatan sandi atau ilmu sandi. Pada ruang ini juga disediakan suatu sarana permainan yaitu cryptogame bagi pengunjung.
Ruang Penyimpanan dan Perawatan Koleksi
Ruang untuk menyimpan koleksi museum yang tidak di pamerkan dan sekaligus juga sebagai tempat untuk melakukan perawatan koleksi. Ruang ini didesain untuk kemudahan penyimpanan maupun pencarian koleksi dengan fasilitas rak-rak penyimpanan yang sistematis dan hemat ruang.
Ruang Pengelola/Administrasi Museum
Ruang pengelola / administrasi dibutuhkan sebagai sarana penunjang penyelenggaraan museum.
Akses menuju Museum Perjuangan Yogyakarta ini sangat mudah. Letaknya berada sangat dekat dengan pusat kota membuat lokasi mudah untuk ditemukan dan dapat diakses dengan kendaraan umum maupun kendaraan pribadi. Jam buka museum yaitu untuk Selasa sampai dengan Kamis pukul 08.30-14.00, Jum'at pukul 08.30-11.30, sedangkan hari Sabtu dan Minggu buka pukul 08.30-13.00 WIB.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar