Pages

Rabu, 26 Juni 2013

MASJID KUBAH EMAS BANDUNG


Masjid dengan kubah emas yang terbaru adalah Dian Al Mahri Masjid-terletak di Depok, Jawa Barat, tepatnya di Jalan Meruyung, Desa Limo, Kecamatan Cinere, Depok. Masjid ini mulai di bangun pada tahun 1999, dan peluncuran pada April 2006. Masjid ini merupakan milik pribadi Hajjah (Hj) Dian Djurian Maimun Al-Rasyid, seorang pengusaha dari Serang, Banten dan pemilik Islamic Center Yayasan Dian Al Mahri-.
Masjid ini luas bangunan mencapai 8.000 meter persegi dan berdiri di atas lahan seluas 70 hektar. Secara umum, mengikuti tipologi arsitektur masjid arsitektur masjid di Timur Tengah dengan kubah karakteristik, menara (menara), halaman dalam (plaza), dan penggunaan detail atau hiasan dekoratif dengan elemen geometris dan obelisk, untuk memperkuat Islam karakteristik arsitektur. Ciri lainnya adalah pintu masuk portal dan obelisk serta ornamen hiasan geometris.
Halaman dalam ukuran 45 x 57 meter dan dapat menampung 8000 jamaah. Enam menara (minaret) berbentuk segi enam-, yang merupakan rukun iman, menjulang setinggi 40 meter. Menara enam adalah dibalut batu granit abu-abu yang diimpor dari Italia dengan ornamen melingkar. Pada puncaknya terdapat kubah 24-karat emas berlapis mosaik. Sementara kubah mengacu pada bentuk kubah yang banyak digunakan masjid-masjid di Persia dan India. Lima kubah melambangkan rukun Islam, seluruhnya dibalut emas 24 karat berlapis mosaik material yang diimpor dari Italia.
Pada bagian interior, terdapat pilar yang menjulang tinggi untuk menciptakan ruang besar-besaran. Ruang warna monokrom Masjid didominasi oleh unsur-unsur utama warna krem. Bahan yang terbuat dari marmer yang diimpor dari Turki dan Italia. Di tengah ruangan, lampu-gantung terbuat dari emas kuningan berlapis seberat 2,7 ton, bahwa proses bekerja ahli dari Italia.
Sekitar masjid dibangun taman dengan penataan apik dan detail. Selain taman, juga tinggal pendiri masjid dibangun dan gedung serbaguna yang menjadi tempat peristirahatan pengunjung. Sedangkan untuk parkir, disiapkan seluas 7.000 meter persegi yang dapat menampung 300 bus atau 1.400 kendaraan kendaraan kecil.
Untuk mencapai lokasi ini cukup mudah, dapat menggunakan transportasi umum dari terminal Depok (nomor 03) yang menuju Parung bingung. Dari sini bisa menggunakan ojek ke jalan Meruyung.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar