Pages

Selasa, 11 Juni 2013

BATURADEN PURBALINGGA

Pancuran Pitu Baturaden, Eksotisme Alam dan Nuansa Air Panas.

 

 

Tak banyak Petualang yang tau dimana Pancuran Pitu berada, namun ketika disebut Baturaden, maka hal pertama yang menjadi angan-angan adalah salah satu wisata alam yang ada di Jawa Tengah, lebih tepatnya di Kabupaten Purbalingga. Pancuran Pitu berasal dari bahasa Jawa, pancuran berarti air terjun (water fall) dan pitu berarti tujuh. Jadi Pancuran Pitu artinya sebuah air terjun yang berjumlah tujuh. Mengingat ini adalah sebuah eksotisme alam, bukan berarti obyek wisata Pancuran Pitu memiliki grojogan yang tinggi. Pancuran Pitu memiliki tinggi air tajuh sekitar 1 meter, yang menarik dari Pancuran Pitu adalah tujuh buah lengkungan air terjun yang tercipta akibat aliran air panas (belerang) secara terus menerus.
Pancuran Pitu terletak di bukit Gunung  Slamet, sekitar 5km dari pertigaan jalan Baturaden ke arah kanan. Jalan yang berkelok dan tikungan tajam membuat Pancuran Pitu susah untuk “didaki” dengan kendaraan biasa.  Namun mudah untuk diakses dengan jalan kaki dadi parkir pintu masuk. Di area Pancuran Pitu terdapat eksotisme alam yang lain seperti Goa Selirang dan Telaga Sunyi (Petualangan Selanjutnya). Kondisi jalan yang menukik dan beraspal keras dirasakan oleh semua Petualang yang hendak menuju Pancuran Pitu, namun itu tidak menyurutkan untuk tetap mendaki melewati jalan-jalan sempit bukit Gunung Slamet. Untuk Petualang yang berjalan kaki bisa melewati jalan setapak langsung menuju pintu masuk atau parkir atas Pancuran Pitu dan melanjutkan menuruni tangga demi tangga menuju Pancuran Pitu.
Namun lebih mudah ketika Petualang menggunakan sarana kendaraan seperti sepeda motor atau mobil atau angkotan umum untuk menuju ke obyek wisata nan eksostis dan sejuk ini. Jangkauan yang sangat jauh dari kondisi perkotaan dan polusi, membuat Pancuran Pitu menjadi pilihan wisata alam yang berbeda. Sama halnya dengan Grojogan Sewu yang ada di Tawangmangu, Karanganyar yang harus menuruni ratusan anak tangga untuk mencapai air terjun, di Pancuran Pitu Petualang akan menemukan berpuluh anak tangga untuk sampai ke tempat air panas Pancuran Pitu. Biar kaki ndak capek dan pegal, bisa melakukan pemanasan dulu di parkir atas Pancuran Pitu. Namun jangan khawatir bagi Petualang yang ternyata kesleo otot ketika jalan, di Pancuran Pitu banyak jasa memijat dengan media belerang dengan memasang tarif Rp. 10.000,- untuk sekali pijat refleksi (kaki kanan dan kiri).
Perjalanan dari tiket masuk atau parkir bawah, Petualang akan menemukan eksotisme alam yang masih alami, walaupun beragam ekosistem tumbuhan merupakan tamanan industri seperti Damar. Damar merupakan pohon yang secara industri diambil getahnya (resin). Getah pohon Damar sendiri merupakan bahan pokok  untuk pernis, cat, tinta, kemenyan dan kosmetik. Dan Petualang akan banyak menemukan pohon Damar disepanjang perjalanan menuju Pancuran Pitu. Beragam tanaman juga menyebar disepanjang perjalanan seperti paku-pakuan dan bunga-bunga yang menarik yang sengaja ditaman oleh Perhutani sebagai keindahan.
Harga tiket masuk (tiket terusan) Petualang hanya dikenakan biaya sekitar Rp. 15.000,- untuk menjelajah di Pancuran Pitu, Goa Selirang, Telaga Sunyi dan Pancuran Tiga. Atau kalau hanya ingin secara sendiri-sendiri, Petualang bisa membeli tiket hanya untuk di Pancuran Pitu dan Goa Selirang seharga Rp. 5.000,00. Cukup terjangkau bukan? Lapar dan haus ketika menuju Pancuran Pitu? Tak jadi masalah karena di sekitar area wisata alam air panas tersebut banyak berjajar warung-warung makan yang menyediakan aneka makanan dan minuman dengan harga terjangkau. Namun, tak jadi masalah untuk menanyakan harga menu yang hendak dipesan untuk menyesuaikan budget Petualang masing-masing.
Eksotisme utama yang disajikan di Pancuran Pitu selain alamnya yang sejuk, juga karena air panas belerang yang konon secara ilmiah mampu mengobati berbagai macam penyakit kulit mulai dari gatal-gatal hingga panu. Bahkan banyak Petualang yang sengaja datang untuk melakukan terapi kesehatan air panas belerang setiap bulan. Masyarakat percaya bahwa belerang yang berasal dari Pancuran Pitu dapat mengurangi penyakit kulit yang sedang diderita. Juga memberikan efek pijatan refleksi pada bagian tubuh yang disiram dengan air belerang dari Pancuran Pitu. Kalaupun hanya untuk berendam kaki di air panas atau menyiram bagia kepala, cukup dengan menguyur di depan Pancuran Pitu. Namun bagi yang hendak mandi air panas belerang, Petualang bisa mandi di kolam-kolam kamar mandi tertutup di sebelah Pancuran Pitu. Enak bukan?
Nah, tertarik berpetualang di Kaki Gunung Slamet? Silakan datang ke Pancuran Pitu Baturaden, Purbalingga, Jawa Tengah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar