Goa Lawa merupakan objek wisata yang sangat tepat bagi kawula muda, atau siapapun yang berjiwa muda, untuk melakukan wisata petualang menantang alam, misalnya menjelajah semak-semak dan lembah didalam gua.
Goa ini terletak dilembah sungai bodri, tepatnya di Desa Ngalian, Kecamatan Bejen. Desa ini berada di tapal batas kabupaten Temanggung dan Kabupaten Kendal. Dilembah ini terdapat sebuah bukit terjal, dan pada kaki bukit itulah terdapat goa lawa yang indah, terbuat dari bebatuan kapur dengan stalagtit dan stalagmite yang memikat.
Disebut goa lawa, karena didalamnya banyak dijumpai kelelawar, yang dalam bahasa jawa disebut lawa. Dulu, goa ini jarang dikunjungi orang, kecuali bagi mereka yang ingin bertapa.
Lokasinya mudah dijangkau, karena jaraknya hanya sekitar 300 meter dari jalan raya Temanggung-Kendal. Beberapa waktu lalu, Mahasiswa dari akademi Pariwisata Semarang mengadakan kuliah kerja nyata di Kecamatan Bejen dan melihat betapa besar potensi wisata di sekitar goa tersebut.
Masyarakat Desa Ngalian memiliki tradisi yang bisa dijadikan pendukung wisata, yaitu ritual yang disebut Lampet Dhawuhan.
Dalam ritual ini, siapapun yang menjabat kepala desa harus berkumur air di kali Bodri, kemudian berjalan di pematang sawah, sambil menyemburkan air bekas kumuran ke sawah tempat bertanam padi.
PROSPEK PENGEMBANGAN
DALAM pengembangan objek wisata Goa Lawa, ada beberapa tindakan yang bisa dilakukan untuk menarik minat kunjungan wisatawan, terutama dari luar Kabupaten, antara lain:
a. Membangun bumi perkemahan dan camping ground.
b. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang terkait denga kegiatan wista petualangan, misalnya outbond dan adventure zone yang menjadi tren orang-orang di perkotaan, hingga arena cross country.
c. Membangun sarana dan prasarana olah raga alternatif, seperti motocross, off-road dan sebagainya.
d. Mendirikan homestay, wisma, vila, maupun bentuk penginapan lainnya yang bernuansa pedesaan.
e. Membangun agrowisata perkebunan di sekitar Goa Lawa.
f. Membangun kios-kios cenderamata, serta toko perlengkahan kemah.
Pembangunan berbagai sarana dan prasarana pendukung wisataitu dilakukan untuk meningkatkan keramaian di sekitar objek wisata inti.
Beberapa kegiatan ini bisa ditangani langsung oleh Pemerintah Kabupaten Temanggung, tetapi bisa juga didelegasikan kepada pemerintah desa/kecamatan, pihak ketiga (investor lokal/nasional), atau kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Kendal.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar