Pages

Kamis, 01 Agustus 2013

WISATA DESA JELAT JABAR

Bila anda ingin merasakan kehidupan yang asli dan asri di desa, cobalah datang ke desa Jelat, Kecamatan Baregbeg, di kabupaten Ciamis. Penduduk di desa ini ramah dan sangat membantu. Pekerjaan utama penduduk di desa ini adalah bercocok tanam padi sawah dan kolam ikan. Pemandangan di desa Jelat baik untuk melepaskan kelelahan, dan memberikan kesempatan bagi keluarga anda untuk melihat kehidupan dari sudut pandang yang berbeda.

Para tamu desa, diperkenankan untuk ikut merasakan dan belajar menanam padi dan panen padi, panen ikan gurame dan nila, member makan ayam dan mengambil telur, ataupun sekedar melihat-lihat dan ikut merasakan kegembiraan penduduk. 

Kegiatan yang dapat diikuti tentu saja sesuai dengan jadwal kegiatan yang sedang berlangsung di desa.



















Kandang Ayam Petelur
Panen ikan gurame dan nila
Persiapan menimbang hasil panen ikan

Ikutan menyiapkan sawah untuk ditanami padi?

Musim tanam padi



 





Selain mengikuti kegiatan masyarakat sehari-hari, tamu desa dapat jalan-jalan di wilayah desa Jelat. Bila diinginkan, penduduk desa menyediakan diri untuk mendampingi sehingga tamu tidak tersesat. Tamu dapat berjalan kaki meliwati persawahan, hutan kecil, naik bukit, dll. Terdapat cukup banyak sungai kecil dan sedang disekitar desa, dengan kondisi air yang bervariasi.

Jalan semen
Jalan tanah
Meliwati hutan kecil



Meliwati pematang sawah

Meliwati tepi sungai

jalan batu, dpt juga untuk pengobatan



















Track untuk bersepeda juga tersedia, dengan variasi jalan tanah, aspal, berbatu, dan berbukit.
Jalan tanah
 
Jalan tanah menuju bukit
Bekas jalan aspal & berbatu


  









  
Dari puncak bukit, bisa terlihat lampu kota ciamis pd malam hari
Desa jelat masih mempunyai hutan yang cukup rimbun. Walaupun begitu, tidak semuanya masih dimiliki oleh penduduk desa. Sebagian sudah dibeli oleh perusahaan besar, walaupun penduduk masih memiliki hak garap tanah.

Bagi anda yang suka memancing, salah satu kolam ikan yang dimiliki oleh penduduk juga berfungsi sebagai kolam pemancingan.

Tamu desa juga dapat menginap di rumah-rumah penduduk, tentu saja dengan kondisi apa adanya tetapi bersih. Tidak semua rumah memiliki jamban/kamar mandi seperti di kota. Tamu tentu saja bisa memilih.

Kolam pemancingan & tempat menginap
Bosan dengan kamar mandi kota?
Saung (tempat istirahat) disekitar sawah juga dapat digunakan untuk menginap. Penduduk dapat menyulap (dengan kelambu, kasur, bantal, dll) saung menjadi tempat istirahat yang bersih dan menyenangkan, yang akan memberikan sensasi unik bagi tamu desa. Bila anda suka camping, jangan kuatir, cukup banyak tersedia lokasi yang dapat digunakan untuk memasang tenda.
Saung di sawah, dpt dijadikan tempat menginap
Saung yang lebih besar


Bila diinginkan, aneka makanan dapat disajikan sesuai dengan cara yang sudah mereka lakukan turun temurun. Menu utama tentu saja nasi pulen, ikan gurame dan nila, dan berbagai macam sayur yang tersedia di lokasi desa Jelat. 

Jangan lupa mencoba menu oncom sambel, kelapa bakar dan tahu bulat. Pohon kelapa masih cukup banyak di desa Jelat, anda dapat memanjat dan memilih kelapa sendiri atau meminta penduduk desa untuk mengambilkan. Menu makanan tentunya dapat dipesan sesuai dengan keinginan anda. Disekitar desa terdapat beberapa pabrik tahu tradisional dan keripik pisang, jadi jangan kuatir bila anda ingin membawa oleh2.

Penduduk masih menggunakan kayu bakar untuk memasak, stok kayu bakar di hutan masih cukup banyak, jadi tidak ada masalah bila anda ingin membuat api unggun sambil mendengarkan legenda masyarakat dan mendengarkan penduduk memainkan suling.

Terdapat beberapa fasilitas kesehatan yang dekat dengan desa Jelat. Bidan Eka tinggal di desa Jelat, sebuah pustu terletak di pinggir jalan desa. Puskesmas dan dua buah Rumah sakit terletak di jalan besar, sekitar 15 menit dari lokasi Desa Jelat.

Desa ini dahulu pernah terkenal karena budidaya ikannya. Foto-foto dan kliping majalah serta Koran masih disimpan oleh beberapa warga desa. Para tetua desa dengan senang hati dapat bercerita panjang lebar tentang asal-usul desa, dan keberhasilan budidaya ikan mereka.

Desa Jelat dapat dicapai dalam waktu 20 menit dengan angkutan umum dari alun-alun kota ciamis, ditambah sekitar 30 menit jalan kaki atau 5 menit naik ojek. Mobil pribadi dapat mencapai jantung desa Jelat, dengan melalui jalan kecil terbuat dari semen. Lokasi parkir kendaraan banyak sekali dan aman. Desa jelat masih terjangkau oleh sinyal telpon selular, terutama oleh telkomsel dan XL. Sinyal Indosat masih ada, tetapi lebih sering hilang dari layar telpon anda.

Kegiatan wisata desa di desa jelat ini dikoordinir oleh duet ayah – anak. Pak Nanang, salah seorang tokoh di desa Jelat, bersama Iwan, anaknya, adalah pusat informasi dan koordinator yang dapat dihubungi oleh tamu yang ingin menikmati desa Jelat. Mereka berdua bersama penduduk desa lainnya mempunyai mimpi untuk  membagi kenikmatan dan sekaligus memajukan desa Jelat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar