Monumen
Jogja Kembali (Monjali) adalah salah satu dari sekian banyak museum di
Jogja. Monjali terletak di Jln Lingkar Utara, Yogyakarta. Lebih tepatnya
terletak di persimpangan antara Jln. Lingkar Utama, Jln. Plagan Tentara
Pelajar dan Jln Monjali. Jika anda menggunakan perangkat GPS silahkan
cek koordinat ini S7°46’47.1″ E110°22’32.1″ atau anda bisa menghubungi
(0274) 868225 untuk info lebih lanjut.
Monjali dibangun pada tanggal 29 Juni
1985 yang ditandai dengan peletakan batu pertama dan upacara adat
penanaman kepala kerbau oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan Sri Paduka
Paku Alam VIII.Bangunan Monjali sendiri berbentuk kerucut dengan luas
sekitar 5 hektar yang terdiri dari 3 lantai.
Lantai pertama terdapat 4 museum yang
menyimpan berbagai benda bersejarah seperti senjata, mesin ketik,
telepon dan sebagainya. Di lantai ini pula terdapat perpustakaan yang
kebanyakan berisi buku-buku ensiklopedia. Selain itu terdapat pula ruang
pemandu dan, ruang pengelola dan ruang serba guna. bagian luar
lantaterdapat pula kolam yang mengelilingi bangunan utama Monjali.
Di lantai kedua terdapat ruang diorama
yang mengisahkan perjuangan bangsa Indonesia ketika Belanda menghianati
perjanjian Reville hingga terjadilah peristiwa yang sangat bersejarah
yaitu Serangan Umum 1 Maret. Di sekeliling bagian luar lantai 2 terdapat
pula relief yang kurang lebih menceritakan hal yang sama dengan diorama
di dalam. Setidaknya terdapat sekitar 40 relief yang diukir di
sekeliling tembok lantai 2 bagian luar.
Lantai ketiga adalah lantai khusus yang
dibuat untuk mengenang dan mendoakan para pahlawan yang gugur dan ruang
tersebut dinamakan dengan ruang Garbha Graha. Di ruang ini terdapat
pahatan yang berukuran besar yang di pahat di dinding ruang. Di tengah
ruang terdapat tiang bendera temapt dimana bendera Merah Putih berkibar.
Di sisi lain juga terdapat ukiran dari tulisan man presiden Suharto.
Di luar bangungan utama Monjali terdapat
sekitar 422 nama Pahalawan yang terukir yang merupakan Pahlawan yang
gugur selama Clash Kedua terhitung dari tanggal 19 Desember 1948 – 29
Juni 1949. Selain itu terdapat pula replika pesawat Cureng yang
merupakan sumbangan dari TNI Angkatan Udara.
Menurut Pak Ngatino yang telah bekerja
selama 21 tahun di Monjali. Monjali merupakan ide dan gagasan dari para
pejuang kemerdekaan yang masih ada, salah satunya adalah kolonel
Soegiarto. Pada saat itu Presiden Suharto bertindak sebagai penanggung
jawab pembangunan Monjali, sedangkan Sri Sultan Hamengkubuwono bertindak
sebagi orang yang mencarikan lokasi untuk Monjali. Menurut beliau
Monjali menghabiskan dana sekitar Rp.9 Miliar untuk pembangunannya.
Monjadi sendiri diresmikan dan dibuka untuk publik pada tanggal 6 Juli
1989 oleh mantan presiden Suharto.
Bagi Anda yang hendak berkunjung ke
Jogja, sempatkanlah waktu anda sejenak untuk berkunjung ke Monjali,
karena akan sangat banyak manfaat yang anda peroleh dari kunjungan ini.
Untuk masuk ke tempat ini hanya perlu mengeluarkan uang Rp.7500/org
untuk tiket masuk dan penambahan Rp.1000 untuk kamera. Monjali buka dari
pukul 08.00 – 16.00 pada hari Selasa – Jumat, dan pukul 08.00 – 16.30
padari Sabtu dan Minggu, sedangkan pada hari Senin Monjali libur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar